Rabu, 27 November 2013

Tugas softskill Bahasa Indonesia 2(3) : Tugas Personal

TUGAS ILMIAH
1.      Jelaskan dan berikan contoh untuk masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penuliasan ilmiah, contohnya Sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem Abjad, dan Sistem Nomor Unit
Daftar Pustaka atau sering disebut juga dengan bibliografi jelas sangat penting sekali untuk penulisan ilmiah. Jika tidak menyertakan daftar pustaka dalam karya tulisan ilmiah , tentu saja tulisan kita dianggap tidak memenuhi kreteria tulisan ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita sering mengambil kutipan dari beberapa sumber informasi, baik itu melalui jurnal, artikel , buku, seminar, workshop, situs online dan lain sebagainya. Dibawah ini ada beberapa cara untuk memudahkan dalam mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, Makalah, Skripsi, Thesis atau bahkan disertasi.

a.     Penulisan  Daftar Pustaka Sistem Harvard
Sistem penulisan referensi Harvard membahas format untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan author-date system —sistem penulis-tanggal— (Curtin University, 2007: 1), dan parenthetical referencing —penulisan referensi dalam kurung—(Perelman, Barrett & Paradis, 2000).
Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam kurung di dalam teks dari suatu artikel, dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan abjad di bawah judul "Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar Acuan" di bagian akhir. Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h. 1) atau (Smith 2005:1). Kemudian dalam bagian Referensi, kutipan lengkap diberikan:
Cara pengutipan :
Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.
▪ Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis: "Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma."
▪ Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata "dan" atau tanda "&": (Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau lebih penulis dikutip menggunakan et al. (Deane et al. 1992).
▪ Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p. 90).
▪ Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.
▪ Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.
▪ Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian setelah teks, biasanya ditandai sebagai "Referensi", "Daftar rujukan", atau "Daftar acuan." Perbedaannya dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibliografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam teks.
▪ Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.
▪ Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak tercetak.
Contoh dari rujukan buku adalah:
▪ Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.
▪ Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research Foundation.

Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah dikenal secara internasional (seperti London atau New York) dikutip hanya kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara internasional, negaranya (atau provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.
Contoh dari rujukan jurnal adalah:
▪ Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 639–40.
Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks tapi dihilangkan dalam bagian "Daftar rujukan". Contoh pengutipan surat kabar formal adalah:
▪ Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests halt online auction to shoot stag", The Guardian. Diakses 7 Februari 2006.
Bila publikasinya offline:
▪ Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The Guardian.

b.     Penulisan daftar pustaka sistem hardvard modified
Sistem Harvard Modified (Sistem Vancouver) adalah menggunakan cara penomoran (pemberi angka) yang berurutan untuk menunjukan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculan sebagai situasi dalam tulisan naskah tulisan.
Contoh :
·         Prabowo GJ, Priyanto E.New drug for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9
·         Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997

c.      Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver
Cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver ini sedikit berbeda dengan metode Harvard. Letak perbedaan sangat jelas. Dan kebanyakan sitasi jurnal ilmiah mengacu kepada cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver. Metode penulisan daftar pustaka yang mengikuti metode Harvard mayoritas diikuti oleh penulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi, makalah, tesis dan karya tulis ilmiah lainnya. Secara umum juga mengikuti cara menulis daftar pustaka yang sudah umum bahkan tidak mengikuti kedua metode tersebut, metode Harvard dan Vancouver.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam  cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver adalah sebagai berikut:
·         Menggunakan bullet angka
·         Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu
·         harus sama dengan urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
·         Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
·         Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis
Daftar pustaka yang mengikuti metode Vancouver dapat dilihat pada contoh sebagai berikut:
1.      Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993. Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
2.      Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994; 20: 355-6.
3.      Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.

d.     Penulisan Daftar Pustaka sistem Abjad
Untuk menuliskan urutan, menggunakan sistem abjad tanpa pemberian nomor urut. Penulisan daftar pustaka dimulai dari margin kiri dengan jarak antar baris satu spasi. Baris kedua dan seterusnya dalam rujukan yang sama diketik masuk sebanyak lima ketukan atau dalam komputer kurang lebih satu sentimeter dan jarak antarbaris dengan rujukan yang berbeda adalah dua spasi.
Pada umumnya, penulisan daftar pustaka disusun dengan komponen nama penulis, tahun terbit, judul naskah, bentuk sumber informasi, kota penerbit, dan nama penerbit. Pencantuman nama penulis dilakukan dengan menyebutkan nama akhir yang diikuti dengan awal nama yang dipisah dengan tanda koma. Untuk gelar, tidak termasuk dalam penulisan daftar pustaka.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Berikut adalah contoh dari penulisan nama penulis yang terdiri dari beberapa kata sebagai berikut :
a.       Anang Nur ditulis Nur, Anang.
b.      Miftah Widiyan Pangastuti ditulis Pangastuti, M. W
c.       Suriasumantri, J.S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

e.      Penulisan Daftar Pustaka Sistem Nomor Urut
Sistem Nomor Urut adalah penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan nomor urutpengacuan buku dalam sebuah skripsi,bukan berdasarkan abjad nama penulis.
Contoh:
Kaufmsn-Buhler w., Peters A. & Peters K. (1981) Mathematicians love books. Dalam: Steen, L.A. ed. (1981) Mathematics tomorrow, hlm. 121-126. Springer-Verlag, New York

2.      Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penuliasan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah
  1. Judul
  2. Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata).
  3. Pendahuluan : pendahuluan memuat tentang latar belakang penelitian secararingkas dan padat, dan tujuan.
    Dukungan  teori  tidak  perlu  dimasukkan  pada  bagian  ini,  tetapi  penelitian  sejenis
    yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
  4. Metode Penelitian : Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian
    dengan  penelitian  yang  lain,  prosedur  dan  tekniknya akan  berbeda.  Kalau  tidak
    berbeda,  berarti  penelitian  itu  hanya  mengulang  penelitian  yang  sudah  ada
    sebelumnya.   Tapi  bukan  berarti  harus  berbeda  semuanya.  Untuk  penelitian  sosial
    misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda,
    teknik  pengumpulan  datanya  berbeda,  analisis  datanya  berbeda,  dan  lain.lain.
    Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau
    disertakan  penelitian  yang  dilakukan  termasuk  ke  dalam  kategori  penelitian  yang
    mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi
    menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
  5. Pembahasan : bagian  ini  memuat  data  (dalam  bentuk  ringkas),  analisis  data  dan  interpretasi
    terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori
    untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil
    proporsi  terbanyak,  bisa  mencapai  50%  atau  lebih.  Bagian  ini  bisa  dibagi  menjadi
    beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
  6. Penutup : bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat dibuat dalam
    sub  bagian  yang  terpisah.   Kesimpulan  menjawab  tujuan,  bukan  mengulang  teori,
    berarti  menyatakan  hasil  penelitian  secara  ringkas  (tapi  bukan  ringkasan
    pembahasan).   Saran  merupakan  penelitian  lanjutan  yang  dirasa  masih  diperlukan
    untuk  penyempurnaan  hasil  penelitian  supaya  berdaya guna.   Penelitian  tentunya
    tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan
    rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
  7. Daftar Pustaka : bagian  ini  hanya  memuat  referensi  yang  benar-benar  dirujuk;  dengan  demikian,
    referensi  yang  dimasukkan  pada  bagian  ini  akan  ditemukan  tertulis  pada  bagianbagian sebelumnya. Sistematika penulisannya adalah:
·         Menurut abjad
·         Tidak  perlu  dikelompokkan  berdasarkan  buku,  jurnal, koran,  ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya.  
·         Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi.  Judul buku. Penerbit, kota.
·         Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul tulisan.”  nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota.  
·         Sistematika  penulisan  untuk  skripsi/tesis/disertasi:  nama  penulis  (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun lulus.  Judul skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
·         Sistematika penulisan untuk artikel dari internet:  nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun download.  Judul tulisan. Alamat situs.
·         Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan dan tahun publikasi. “Judul tulisan.”  Nama koran.  Penerbit, kota.

3.      Jelaskan, jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicamtumkan sesuai dengan cara yang berlaku?
a.     Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:
·         Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London: Longmans.
·         Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and social impact assessment. NewYork: Wiley & Sons
·         McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal deformation and oblique plate convergencein Sumatera. Eos.Trans. 71: 637
Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et al. artinya “et alii” artinya “dan lainlain”.Semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut ditulis dalam Daftar Acuan, sesuai aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis lebih dari dua orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan entry dalam Daftar Acuan.
Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di atas ditulis sebagai berikut:
(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)
Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic (miring) dan setelah “al” diikuti dengan titik, karena ini kependekan dari “alii” (artinya: “and others”, “dan lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and” sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau para penulis adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di belakang nama atau nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh 1), atau dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan. Dalam bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang. (Editors) Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh:
·         White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. eds. 1989. Atau
·         White, A.T., P. Martosubroto, and M.S.M. Sadorra (eds). 1989

b.    Majalah
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada),tahun, judul artikel (cetak miring), nama majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari. Halaman 18. Jakarta

c.      Surat Kabar
Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak miring), nomor dan/atau
volume (jika ada), tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari. Halaman 21. Jakarta

Sumber :












Kamis, 24 Oktober 2013

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2 (2) : Tugas Kelompok



1.     Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?

Secara umum telah kita ketahui bahwa bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar individu. Dikatakan sebagai fungsi dasar karena hal tersebut sangat fundamental dimana bahasa sebagai alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan orang lain. Dalam berkomunikasi seseorang tentunya memiliki tujuan dimana dia ingin menyampaikan gagasan pemikirannya kepada lawan bicara. Tidak hanya itu, dalam komunikasi tentunya komunikator berharap mendapatkan timbal balik dari komunikan berupa tanggapan dari hasil pemikirannya.


Sebagai sarana komunikasi, bahasa mempunyai fungsi utama. Hal ini dapat dijelaskan bahwa komunikasi bahasa ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Secara langsung bahasa memiliki keterikatan dan keterkaitan dengan manusia yang menyebabkan bahasa menjadi tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa tidak hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan bahasa sebagai fungsi komunikasi, yaitu pada penggunaan bahasa asing Contoh bahasa sebagai alat komunikasi berupa: Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badani, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb). Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering mengenal ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”,”Time untuk “waktu”. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

2.     Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan?
Secara alami fungsi bahasa sudah bisa dilihat dari seorang balita ketika berkomunikasi mengucapkan kata-kata yang lafalnya tidak beraturan. Fungsi alami tersebut terjadi ketika otak manusia mengirimkan perintah berupa bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan sebagai terjemahan dari apa yang dipikirkan manusia, sehingga dengan begitu secara alami manusia dapat berkomunikasi. Sebagai alat komunikasi bahasa cenderung memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut ada karena antar kelompok tentunya memiliki bahasa ibu (mother tounge) yang berbeda sejak ia dilahirkan.

Sedangkan fungsi buatan bahasa ditujukan untuk membedakan bahasa biasa dengan bahasa buatan. Bahasa buatan berisi fungsi atau simbol-simbol khusus yang digunakan untuk menjelaskan suatu objek. Fungsi ini biasa dipakai dalam aritmatika ataupun sistem yang cenderung menggunakan rumus. Dengan demikian fungsi buatan bahasa dapat digunakan dalam komunikasi ilmiah yang bisa menjelaskan secara lebih spesifik melalui simbol-simbol yang mewakili objek.

3.     Apakah yang dimaksud dengan metakomunikasi dan berikan contohnya?
Metakomunikasi yaitu berkomunikasi tentang komunikasi. Konsep ini erat kaitannya dengan tingkat hubungan interaksi manusia. Contoh metakomunikasi yang bisa dilihat salah satunya yaitu pada komentar seorang dosen pada mahasiswanya yang sedang berpidato serta isi pidato yang dibicarakannya, “saya pikir contoh yang kamu berikan amat bagus”, sebaiknya anda mengungkapkan gagasan utama anda secara lebih eksplisit”, dan cobalah agak lebih bersemangat”. Selain itu metakomunikasi :

Merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara komunikator dan komunikan saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan tetap tersenyum walaupun sedang marah.

Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar.

Konsep metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai berikut, anda dapat berkomunikasi tentang semua hal yang ada di dunia tentang meja dan kursi dimana anda sedang duduk didepan komputer yang sedang anda gunakan, atau tentang bagian yang sedang anda baca sekarang, dan bahasa yang anda gunakan sekarang adalah bahasa pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi, karena anda berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa anda tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, anda juga bisa berbicara tentang berbicara anda, anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi anda, sehingga semua aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, anda pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.

Perbedaan antara objek komunikasi dan meta-komunikasi bukan hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah terlalu sederhana, oleh karena perlu diketahui bahwa perbedaan diantara kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami guna menghindari berbagai kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi interpersonal.

Sebenarnya, Kita menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun tidak menyadarinya. Misalnya, ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum jejaring sosial kepada seseorang dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan smiley di akhir komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat dimaknai sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat dipahami bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.” Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan tentang pesan.
Sumber:
Nama kelompok:
1.     Dedeh Pegi Pauziah       21211801
2.     Usamah                        27211231
3.     Wahyu Dyatmoko         28211746