TUGAS
ILMIAH
1.
Jelaskan
dan berikan contoh untuk masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam
penuliasan ilmiah, contohnya Sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem
Vancouver, Sistem Abjad, dan Sistem Nomor Unit
Daftar
Pustaka atau sering disebut juga dengan bibliografi jelas sangat penting sekali
untuk penulisan ilmiah. Jika tidak menyertakan daftar pustaka dalam karya
tulisan ilmiah , tentu saja tulisan kita dianggap tidak memenuhi kreteria
tulisan ilmiah. Dalam penulisan
ilmiah, kita sering mengambil kutipan dari beberapa sumber informasi, baik itu
melalui jurnal, artikel , buku, seminar, workshop, situs online dan lain
sebagainya. Dibawah ini ada beberapa cara untuk
memudahkan dalam mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, Makalah,
Skripsi, Thesis atau bahkan disertasi.
a.
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Harvard
Sistem penulisan referensi Harvard membahas format
untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini
juga dikenal dengan sebutan author-date system —sistem penulis-tanggal— (Curtin
University, 2007: 1), dan parenthetical referencing —penulisan referensi dalam
kurung—(Perelman, Barrett & Paradis, 2000).
Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan
singkat terhadap sumber ditulis dalam kurung di dalam teks dari suatu artikel,
dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan abjad di bawah judul
"Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar
Acuan" di bagian akhir. Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung
setelah kalimat atau bagiannya, diikuti tahun penerbitan, seperti (Smith 2005),
dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h. 1) atau (Smith 2005:1).
Kemudian dalam bagian Referensi, kutipan lengkap diberikan:
Cara pengutipan :
Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi
Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam
kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit di bawah bagian
teratas artikel ini.
▪ Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama
penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis:
"Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma."
▪ Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata
"dan" atau tanda "&": (Deane, Smith, dan Jones, 1991)
atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau lebih penulis dikutip
menggunakan et al. (Deane et al. 1992).
▪ Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.).
Rujukan pada cetak ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung
siku(Marx [1867] 1967, p. 90).
▪ Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun
dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan
yang kedua sebagai 2005b.
▪ Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir
kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh
blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok karena catatan
kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.
▪ Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian
setelah teks, biasanya ditandai sebagai "Referensi", "Daftar
rujukan", atau "Daftar acuan." Perbedaannya dengan daftar
pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibliografi bisa
menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam teks.
▪ Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.
▪ Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama
dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya
rincian situs utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun
terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai
dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini
adalah versi tidak tercetak.
Contoh dari rujukan buku adalah:
▪ Smith, J.
(2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.
▪ Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland
Research Foundation.
Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah
dikenal secara internasional (seperti London atau New York) dikutip hanya
kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara internasional, negaranya (atau
provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.
Contoh dari rujukan jurnal adalah:
▪ Smith, John Maynard. (1998). The origin of
altruism. Nature 393: 639–40.
Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks tapi
dihilangkan dalam bagian "Daftar rujukan". Contoh pengutipan surat
kabar formal adalah:
▪ Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests
halt online auction to shoot stag", The Guardian. Diakses 7 Februari 2006.
Bila publikasinya offline:
▪ Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt
online auction to shoot stag. The Guardian.
b.
Penulisan
daftar pustaka sistem hardvard modified
Sistem Harvard Modified (Sistem
Vancouver) adalah menggunakan cara penomoran (pemberi angka) yang
berurutan untuk menunjukan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai
kemunculan sebagai situasi dalam tulisan naskah tulisan.
Contoh :
·
Prabowo GJ,
Priyanto E.New drug for acute respiratory distress syndrome due to avian virus.
N Ind J Med. 2005;337:435-9
·
Feinberg TE,
Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology. 2nd ed. New York:
McGraw-Hill; 1997
c.
Penulisan
Daftar Pustaka Sistem Vancouver
Cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver
ini sedikit berbeda dengan metode Harvard. Letak perbedaan sangat jelas. Dan
kebanyakan sitasi jurnal ilmiah mengacu kepada cara menulis daftar pustaka
dengan metode Vancouver. Metode penulisan daftar pustaka yang mengikuti metode
Harvard mayoritas diikuti oleh penulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi,
makalah, tesis dan karya tulis ilmiah lainnya. Secara umum juga mengikuti cara
menulis daftar pustaka yang sudah umum bahkan tidak mengikuti kedua metode
tersebut, metode Harvard dan Vancouver.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver adalah
sebagai berikut:
·
Menggunakan
bullet angka
·
Angka tersebut
menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis
itu
·
harus sama
dengan urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
·
Tidak perlu
mengurutkan tahun publikasi tulisan
·
Nama tidak perlu
diurutkan berdasarkan alfabetis
Daftar pustaka yang mengikuti metode Vancouver dapat
dilihat pada contoh sebagai berikut:
1.
Grinspoon L,
Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed
ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
2.
Grimes EW. A use
of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994; 20: 355-6.
3.
Morse SS.
Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial
online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from URL:
http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
d.
Penulisan
Daftar Pustaka sistem Abjad
Untuk menuliskan urutan, menggunakan sistem abjad
tanpa pemberian nomor urut. Penulisan daftar pustaka dimulai dari margin
kiri dengan jarak antar baris satu spasi. Baris kedua dan seterusnya dalam
rujukan yang sama diketik masuk sebanyak lima ketukan atau dalam komputer kurang
lebih satu sentimeter dan jarak antarbaris dengan rujukan yang berbeda adalah
dua spasi.
Pada umumnya, penulisan daftar pustaka disusun dengan
komponen nama penulis, tahun terbit, judul naskah, bentuk sumber informasi,
kota penerbit, dan nama penerbit. Pencantuman nama penulis dilakukan dengan
menyebutkan nama akhir yang diikuti dengan awal nama yang dipisah dengan tanda
koma. Untuk gelar, tidak termasuk dalam penulisan daftar pustaka.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Berikut adalah contoh dari penulisan nama penulis
yang terdiri dari beberapa kata sebagai berikut :
a. Anang Nur ditulis Nur, Anang.
b. Miftah Widiyan Pangastuti ditulis Pangastuti, M. W
c. Suriasumantri, J.S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah
Pengantar Populer). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
e.
Penulisan
Daftar Pustaka Sistem Nomor Urut
Sistem Nomor Urut adalah penulisan daftar pustaka
disusun berdasarkan nomor urutpengacuan buku dalam sebuah skripsi,bukan
berdasarkan abjad nama penulis.
Contoh:
Kaufmsn-Buhler w., Peters A. & Peters K. (1981)
Mathematicians love books. Dalam: Steen, L.A. ed. (1981) Mathematics
tomorrow, hlm. 121-126. Springer-Verlag, New York
2. Kalian
temukan dan deskripsikan ketentuan penuliasan artikel ilmiah dalam publikasi
jurnal ilmiah
- Judul
- Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata).
- Pendahuluan
: pendahuluan memuat tentang latar belakang penelitian secararingkas dan
padat, dan tujuan.
Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis
yang sudah dilakukan dapat dinyatakan. - Metode
Penelitian : Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian.
Antara satu penelitian
dengan penelitian yang lain, prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak
berbeda, berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Tapi bukan berarti harus berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial
misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda,
teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis datanya berbeda, dan lain.lain.
Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau
disertakan penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam kategori penelitian yang
mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi
menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya. - Pembahasan
: bagian ini memuat data (dalam bentuk
ringkas), analisis data dan interpretasi
terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori
untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil
proporsi terbanyak, bisa mencapai 50% atau lebih. Bagian ini bisa dibagi menjadi
beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya. - Penutup
: bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat dibuat
dalam
sub bagian yang terpisah. Kesimpulan menjawab tujuan, bukan mengulang teori,
berarti menyatakan hasil penelitian secara ringkas (tapi bukan ringkasan
pembahasan). Saran merupakan penelitian lanjutan yang dirasa masih diperlukan
untuk penyempurnaan hasil penelitian supaya berdaya guna. Penelitian tentunya
tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan
rangkaian penelitian yang berkelanjutan. - Daftar
Pustaka : bagian ini hanya memuat referensi
yang benar-benar dirujuk; dengan demikian,
referensi yang dimasukkan pada bagian ini akan ditemukan tertulis pada bagianbagian sebelumnya. Sistematika penulisannya adalah:
·
Menurut abjad
·
Tidak perlu dikelompokkan
berdasarkan buku, jurnal, koran, ataupun berdasarkan tipe publikasi
lainnya.
·
Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun
publikasi. Judul buku. Penerbit, kota.
·
Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi.
“Judul tulisan.” nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota.
·
Sistematika penulisan untuk
skripsi/tesis/disertasi: nama penulis (kata terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun lulus. Judul
skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
·
Sistematika penulisan untuk artikel dari
internet: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan
seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun download. Judul tulisan. Alamat
situs.
·
Sistematika penulian untuk artikel dalam
koran/majalah: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan
seterusnya). Tanggal, bulan dan tahun publikasi. “Judul tulisan.” Nama
koran. Penerbit, kota.
3. Jelaskan,
jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicamtumkan
sesuai dengan
cara yang berlaku?
a. Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:
·
Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production.
London: Longmans.
·
Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and
social impact assessment. NewYork: Wiley & Sons
·
McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal
deformation and oblique plate convergencein Sumatera. Eos.Trans. 71: 637
Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan
memakai et al. artinya “et alii” artinya “dan lainlain”.Semua nama penulis atau
kontributor pada penulisan tersebut ditulis dalam Daftar Acuan, sesuai aturan baku.
Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis lebih dari dua orang, di
belakang nama penulis pertama yang merupakan entry dalam Daftar Acuan.
Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di
atas ditulis sebagai berikut:
(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)
Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic
(miring) dan setelah “al” diikuti dengan titik, karena ini kependekan dari
“alii” (artinya: “and others”, “dan lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa
Inggeris “and” sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau
para penulis adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di
belakang nama atau nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh
1), atau dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan.
Dalam bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang.
(Editors) Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh:
·
White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. eds.
1989. Atau
·
White, A.T., P. Martosubroto, and M.S.M. Sadorra
(eds). 1989
b.
Majalah
Aturan
penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika
ada),tahun, judul artikel (cetak miring), nama majalah/surat kabar, tanggal,
halaman, kota penerbit.
Contoh:
Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23
Januari. Halaman 18. Jakarta
c.
Surat Kabar
Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul
berita (cetak miring), nomor dan/atau
volume (jika ada), tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5
Februari. Halaman 21. Jakarta
Sumber :